Ads

Senin, Maret 10, 2008

Nasib Budaya dan Bahasa Jawa

yah, emang kalau dipikir-pikir kita tuh hidup di jawa, orang tua kita jawa, sampai nenek kita pun jawa tapi...kenapa ya kita sendiri tidak tahu dan tak mengenali budaya, adat-istiadat dan bahasa jawa dengan baik dan benar. inilah permasalahan kita. Emang ada yang salah dengan hal tersebut?
padahal kita hidup bersosialisasi di jawa sendiri bukan di daerah lain.
emang sampai kapan kita mau belajar tentang budaya dan bahasa jawa? mau menunggu kalau sudah tua dan berkeluarga...
Katanya dijaman yang semakin maju ini kita diharuskan untuk mengikuti dan belajar mengenai perkembangan teknologi yang semakin canggih agar nantinya kita tidak ketinggalan dan tidak dikatakan sebagai orang yang GAPTEK. itu sih saya setuju bangets. mengingat kita memerlukan ilmu untuk bisa bertahan di zaman esok pagi.
tapi.. haruskah dengan perkembangan itu membuat kita menjadi lupa diri dan meninggalkan budaya warisan leluhur yang telah mengantarkan kita pada kehidupan sekarang ini?
coba pikirkan. seberapa banyak anak muda sekarang yang tahu persis dan mau mempelajari dengan sungguh-sungguh pada budaya, adat istiadat dan bahasa daerah jawa tersebut. mungkin saja bisa dihitung. ini memang kenyataan yang terjadi. contoh nyata yang terjadi dari sekian banyak anak muda kususnya di daerah saya, umumya telah meninggalkan kebiasaan mereka untuk berbahasa jawa. mereka lebih suka untuk berbahasa lain daripada bahasa jawa mereka sendiri yang mereka anggap sebagai bahasa kuno dan beralih dengan yang mereka sebut bahasa gaul. itu tidak salah jika memang itu menjadikan eratnya persaudaraan diantara mereka. mereka memang pandai dalam merangkai kata-kata yang bisa mewujudkan bahasa-bahasa gaul baru. tapi, ketika mereka dihadapkan pada bahasa mereka sendiri (jawa kromo alus) misalnya berbicara dengan orang yang lebih tua/tiyang sepuh malah mereka tidak bisa berbicara dengan baik, sopan dan benar. mereka kurang tahu tentang unggah ungguh yang semestinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. yah, saya kira didaerah lain di jawa pun banyak yang begitu.
menurut saya pribadi, ada beberapa hal yang menyebabkan bahasa, adat istiadat dan budaya jawa tidak lagi familier, kurang dikenali dan mulai ditinggalkan oleh anak muda jaman sekarang ini. diantaranya adalah :
1). Gengsi
sebagian dari kita merasa gengsi dan malu kalau kita berbahasa jawa. nanti dibilang sebagai orang yang kurang gaul/kampungan oleh teman kita. sehingga kita tidak mau dan ikut-ikutan menggunakan bahasa yang teman pakai tadi.
2). Lingkungan
lingkungan sekitar kita juga mempengaruhi. misalnya aja jika banyak tetangga kita yang bukan berasal dari daerah jawa asli/ pendatang dan kurang tahu berbahasa dan budaya jawa tentu kita pun mengimbangi mereka untuk berkomunikasi dengan bahasa yang mereka kenali/ketahui. ini berakibat kita jadi terbiasa dengan bahasa mereka dan sedikit demi sedikit meninggalkan bahasa kita sendiri. seharusnya sih kita yang mengenalkan kepada mereka tentang budaya dan bahasa kita agar mereka jadi terbiasa ketika mereka bersosialisasi dengan warga disekitar kita. bukan sebaliknya kan.
3). Pendidikan
Kurangnya pendidikan formal dan informal yang kita ikuti yang mewajibkan kita untuk mempelajarinya. Coba kita lihat disekolah aja ada pelajaran bahasa jawa paling-paling cuma 2 sampai 6 jam setiap minggunya. inikan jelas kurang, mengingat bahasa, budaya / adat istiadat jawa tuh begitu kompleknya. mungkin sebagaian pengajar menganggap bahwa kita sudah tahu dan paham karena kita sendiri hidup di jawa. pastinya sudah mahir tanpa perlu banyak diajari. Kenyataanya.............
4). Orang Tua
coba, seberapa sering orang tua kita dengan meluangkan sedikit waktunya untuk mengajari kita dan mengenalkan kepada kita tentang budaya, adat istiadat jawa kepada kita. mungkin malah orang tua kita sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. malah ada tuh orang tua yang mengikuti anaknya untuk perpenampilan layaknya anak muda dan berbahasa layaknya mereka. Orang tua Gaul katanya

Dan masih banyak lagi faktor-faktornya.

Wah kalau begini terus nih, lambat laun adat istiadat budaya dan bahasa jawa bisa hilang tertelan waktu. bisa aja sepuluh tahun atau duapuluh tahun yang akan datang anak muda sudah tidak tahu apa itu budaya, adat istiadat dan bahasa jawa. itukan sebetulnya salah kita. kalau kita tidak tahu bahasa jawa, apalagi anak cucu kita. bagaimana mareka mau bisa lha wong kita tidak bisa. anak dan cucu kita kan belajar dari orang tuanya.
sebenernya nih, kalau kita bener-bener mendalaminya tak ada kok kayaknya perkelahian/ permusuhan, tindakan yang melanggar hukum/agama, dll. yang tercipta adalah suatu keharmonisan, saling menghargai dan menghormati. kenapa begitu? coba, dalam adat dan budaya jawa itu diatur bagaimana cara berperilaku, bersikap dan bersosialisasi dengan warga. hidupnya rukun, saling bergotong royong, tolong menolong, berbakti kepada orang yang lebih tua dan menghargai kepada orang yang lebih muda. kalau sudah begitu bagaimana mau terjadi permusuhan kalau kita sudah saling tepo seliro.
tapi kenapa sekarang banyak yang mendahulukan jotosannya daripada berdamai...
ya itulah saLah satunya karena kita sendiri tak memahami dengan benar tentang budaya adat-istiadat yang berlaku di jawa. budaya kita kan tidak mengajari kita untuk saling beradu otot/saling berkelahi.

Makanya, dari sekarang kita harus belajar dan mau mendalami budaya kita sendiri. saya menuliskan postingan ini bukan berarti saya paham dan pintar mengenai budaya jawa, tapi marilah kita bisa saling mendukung melestarikan budaya kita sendiri. KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

suai alias cocok... cok.. cok.. cok